Easycash, platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, mencatatkan prestasi signifikan dengan total penyaluran pinjaman akumulatif sebesar Rp 70,64 triliun hingga April 2025. Jumlah ini telah menjangkau lebih dari 7,8 juta penerima sejak perusahaan berdiri pada 2017.
Nucky Poedjiardjo Djatmiko, Direktur Utama Easycash, menyatakan bahwa pencapaian ini membuktikan kontribusi nyata perusahaan dalam mendukung inklusi keuangan, terutama bagi masyarakat unbanked dan underbanked.
"Platform pindar menawarkan kemudahan akses dan proses e-KYC yang cepat. Pengguna dapat mengetahui status persetujuan pinjaman dalam waktu rata-rata hingga lima menit, dengan pencairan dana yang juga cepat," jelas Nucky, seperti dikutip dari Kontan.
Berdasarkan riset EY MSME Market Study and Policy Advocacy, Indonesia masih menghadapi kesenjangan pendanaan sekitar Rp2.400 triliun, dengan hanya 5% yang terjangkau layanan pindar. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang besar bagi platform seperti Easycash.
Easycash berkomitmen pada edukasi literasi keuangan, penguatan manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan yang baik. Perusahaan juga aktif berkolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem keuangan digital yang inklusif.
Sebagai bagian dari grup Fintopia yang beroperasi di beberapa negara, Easycash optimis industri pindar di Indonesia akan terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan layanan keuangan digital yang cepat, transparan, dan bertanggung jawab.