HP TERBARU

Peneliti Peringatkan Risiko Peretasan DNA Lewat Sistem Sequencing Modern

Studi terbaru ungkap risiko siber pada sistem sequencing DNA yang digunakan dalam teknologi medis canggih.
Penulis: Editorial News | Diterbitkan: 24 Apr 2025 14:20
Cari Hp
Tablet
Smartwatch
Peneliti Peringatkan Risiko Peretasan DNA Lewat Sistem Sequencing Modern
Lihat Ringkasan

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di IEEE Access memperingatkan bahwa sistem sequencing DNA generasi terbaru (Next-Generation Sequencing/NGS), teknologi yang menopang kemajuan di bidang pengobatan presisi, deteksi kanker, dan riset genetik, ternyata memiliki celah keamanan yang serius.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Nasreen Anjum dari University of Portsmouth dan merupakan kajian komprehensif pertama tentang risiko keamanan siber di seluruh proses NGS, dari pengumpulan sampel hingga analisis data.

Teknologi NGS bekerja dengan menganalisis DNA atau RNA secara cepat dan efisien. Proses ini melibatkan berbagai perangkat keras, perangkat lunak, dan sistem yang saling terhubung.

Namun, studi ini menemukan bahwa setiap langkah dalam proses tersebut, mulai dari persiapan sampel, sequencing, hingga interpretasi hasil, menyimpan potensi celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Banyak data genetik bahkan tersedia secara terbuka di internet. Hal ini membuka peluang bagi peretas untuk menyalahgunakan informasi tersebut, baik untuk tujuan pemantauan, manipulasi, atau eksperimen yang tidak etis.

Risiko yang Muncul Lebih Besar dari Sekadar Pelanggaran Data

Dr. Anjum menyatakan, “Penelitian ini adalah peringatan keras. Melindungi data genomik tidak cukup hanya dengan enkripsi. Kita harus siap menghadapi jenis serangan yang bahkan belum tercipta.” Salah satu temuan utama adalah potensi penyalahgunaan seperti:

  • Malware yang dikodekan dalam DNA sintetis
  • Manipulasi data genom menggunakan kecerdasan buatan
  • Pelacakan identitas melalui teknik re-identifikasi

Menurut Dr. Mahreen-Ul-Hassan, ahli mikrobiologi dari Shaheed Benazir Bhutto Women University, “Data genom adalah bentuk data paling pribadi yang kita miliki. Jika disalahgunakan, dampaknya jauh melebihi pelanggaran data biasa.”

Para peneliti menyerukan kerja sama lintas bidang antara pakar keamanan siber, bioinformatika, bioteknologi, dan ilmu komputer. Hingga saat ini, keamanan siber di ranah bioteknologi masih belum jadi prioritas global. Padahal, jika tidak ditangani secara serius, informasi DNA dapat disalahgunakan untuk pengawasan, diskriminasi, bahkan terorisme biologis. “Tanpa tindakan terkoordinasi, kita menghadapi risiko serius di masa depan,” kata Dr. Anjum.

Penelitian ini tidak hanya menyampaikan peringatan, tetapi juga menawarkan solusi awal, antara lain:

  • Protokol sequencing yang aman
  • Penyimpanan data terenkripsi
  • Sistem deteksi anomali berbasis AI

Upaya ini dinilai penting untuk membentuk fondasi perlindungan biosekuriti yang lebih kuat di masa depan.

Baca Selengkapnya
Like
Simpan
Bagikan
Explore More
ExploreMore
Di halaman ini mungkin terdapat program afiliasi, dimana kami bekerjasama dengan berbagai pihak. Ikuti artikel lainnya di artikel terbaru atau halaman berita. Sedang mencari hp? Silahkan buka cari hp, cek daftar hp terbaru, atau hp terbaru di Indonesia.

...

...

Cari Hp
Tablet
Smartwatch