HP TERBARU

Perjalanan P2P Lending Menuju Pembiayaan Sektor Produktif

P2P lending terus didorong untuk pembiayaan produktif. Pelajari langkah-langkah OJK dan tantangan yang dihadapi sektor fintech ini.
Penulis: Editorial News | Diterbitkan: 28 Apr 2025 05:42
Cari Hp
Tablet
Smartwatch
Perjalanan P2P Lending Menuju Pembiayaan Sektor Produktif
Lihat Ringkasan

Perkembangan sektor pinjaman online (P2P lending) di Indonesia kini semakin memperlihatkan pergeseran fokus. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pembiayaan produktif melalui platform P2P lending bisa mencapai 50–70% pada 2028.

Target ini merupakan bagian dari Roadmap Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) 2023–2028 yang diluncurkan pada tahun lalu.

Fase Pengembangan dan Target Pencapaian

Roadmap ini terbagi menjadi tiga fase. Pada fase pertama (2023–2024), fokusnya adalah penguatan fondasi dengan target pembiayaan sektor produktif sebesar 30–40%. Fase kedua (2025–2026) bertujuan menciptakan momentum dengan target 40–50%, dan fase ketiga (2027–2028) menargetkan pangsa pembiayaan sektor produktif mencapai 50–70%.

Namun, data terbaru menunjukkan bahwa hingga Februari 2025, pembiayaan sektor produktif masih mencatatkan angka 36,53%, sedikit meningkat dibandingkan bulan Januari yang tercatat 35,64%.

Walaupun dalam rentang target yang direncanakan, angka ini menunjukkan tren pertumbuhan yang sangat lambat, hanya meningkat 0,01% sejak Agustus 2023.

Tantangan dalam Arah Peralihan ke Pembiayaan Produktif

Industri P2P lending menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai target tersebut, terutama bagi penyelenggara yang berfokus pada pembiayaan konsumtif.

Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, menyatakan bahwa penyelenggara P2P lending didorong untuk memperbesar pendanaan di sektor produktif, seperti UMKM, sesuai dengan roadmap yang ada. Meskipun demikian, perubahan dari pembiayaan konsumtif ke produktif bukanlah hal yang mudah.

Dikutip dari Bisnis, Jonathan Kriss, Brand Manager PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), mengungkapkan bahwa peralihan ini membutuhkan penyesuaian besar dalam proses operasional mereka. "Kami terbiasa dengan proses KYC yang cepat, namun di sektor produktif banyak variabel yang perlu dicek, sehingga tidak bisa dilakukan dengan waktu yang sama," ujarnya. Hingga kuartal I/2025, AdaKami menyalurkan Rp3,94 triliun untuk pembiayaan konsumtif.

Risiko dan Beban Operasional yang Meningkat

Perusahaan fintech yang fokus pada pembiayaan konsumtif juga menghadapi risiko tinggi terkait dengan kredit macet. Entjik S. Djafar, Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), mengingatkan bahwa kredit macet di sektor produktif bisa meningkat jika perusahaan tidak melakukan penyesuaian yang tepat.

Selain itu, proses pembiayaan sektor produktif lebih kompleks, sehingga meningkatkan beban operasional perusahaan.

Beban operasional industri P2P lending tercatat melonjak 14,6% YoY pada Januari 2025, mencapai Rp1,22 triliun, dengan pemasaran dan periklanan menjadi penyumbang terbesar. Hal ini menunjukkan bahwa peralihan ke pembiayaan produktif akan membawa tantangan finansial yang tidak kecil.

Perbaikan Kualitas Kredit Macet Menjadi Kunci

Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), berpendapat bahwa alih-alih mendorong perusahaan P2P lending berfokus pada pembiayaan produktif, perbaikan kualitas kredit macet lebih penting.

Data OJK menunjukkan pada November 2024, pembiayaan produktif menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap kredit bermasalah. Oleh karena itu, platform P2P lending harus lebih berhati-hati dalam mengelola portofolio mereka agar terhindar dari risiko kredit macet yang lebih besar.

Baca Selengkapnya
Like
Simpan
Bagikan
Explore More
ExploreMore
Di halaman ini mungkin terdapat program afiliasi, dimana kami bekerjasama dengan berbagai pihak. Ikuti artikel lainnya di artikel terbaru atau halaman berita. Sedang mencari hp? Silahkan buka cari hp, cek daftar hp terbaru, atau hp terbaru di Indonesia.

...

...

Cari Hp
Tablet
Smartwatch