Telkomsel dan PT Pegaunihan Technology Indonesia resmi bekerja sama menghadirkan solusi teknologi berbasis konektivitas 5G untuk mendukung transformasi digital pabrik cerdas (Smart Factory) di Batam.
Kolaborasi ini bertujuan memperkuat implementasi kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi (IoT) di sektor manufaktur nasional, sekaligus bagian dari strategi transformasi digital global Pegatron.
Solusi 5G untuk Dorong Efisiensi dan Produktivitas
Telkomsel melalui unit Telkomsel Enterprise menyediakan jaringan 5G Private Network Standalone (SA) untuk mendukung konektivitas yang aman dan andal di seluruh area produksi.
Sebanyak 1.200 kartu SIM untuk perangkat IoT juga disiapkan guna mengintegrasikan sistem Smart Manufacturing. Teknologi ini memungkinkan pemantauan mesin dan pengendalian proses produksi secara real-time.
Telkomsel turut menghadirkan jaringan 5G Public Network untuk mendukung operasional karyawan di pabrik cerdas milik PT Pegaunihan Technology Indonesia tersebut.
Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam, menyampaikan, “Menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) antara Telkomsel dan Pegatron di Mobile World Congress (MWC) 2025 Barcelona Maret lalu, kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mendukung akselerasi transformasi digital sektor manufaktur di Indonesia. Melalui solusi 5G Private Network yang kami rancang secara khusus, PT Pegaunihan Technology Indonesia dapat meningkatkan efisiensi operasional, produktivitas, dan daya saing untuk Smart Manufacturing di era Industri 4.0. Mengedepankan peran Telkomsel sebagai product powerhouse Telkom Group bagi pelanggan enterprise/bisnis (B2B), kami berharap inisiatif ini turut memperkuat ekosistem manufaktur nasional dan mendorong kemajuan teknologi di Indonesia.”
Smart Factory di Batam ini menjadi bagian dari ekspansi manufaktur Pegatron di Asia Tenggara. Perusahaan global yang beroperasi di lebih dari 13 negara ini menargetkan ekosistem manufaktur yang tangguh dan berkelanjutan.
Dukung Pertumbuhan Industri dan Lapangan Kerja
Menurut data Kementerian Perindustrian, sektor manufaktur Indonesia mencatat investasi senilai Rp721,3 triliun sepanjang 2024 atau 42,1% dari total investasi nasional. Sektor ini juga menyerap lebih dari 2,45 juta tenaga kerja dan berkontribusi 18,98% terhadap PDB nasional.
Pada acara peresmian, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI, Setia Diarta, menyampaikan, “Kami mengapresiasi langkah konkret Telkomsel dan Pegatron dalam menghadirkan teknologi digital berbasis konektivitas 5G untuk mempercepat transformasi di sektor manufaktur. Sektor ini merupakan pilar strategis perekonomian Indonesia, dan transformasinya sangat krusial untuk memastikan daya saing nasional di tingkat global. Pemerintah akan terus mendorong kemitraan serupa agar seluruh sektor industri, termasuk manufaktur, dapat memanfaatkan teknologi terkini secara optimal demi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.”
Deloitte dalam laporan 2025 Manufacturing Industry Outlook menempatkan 5G sebagai salah satu dari tiga teknologi dengan ROI tertinggi, bersama cloud dan generative AI. Teknologi ini dinilai mampu mengintegrasikan ribuan sensor dan mesin secara real-time, serta mendukung otomatisasi dan efisiensi biaya.
Direktur Pegaunihan Technology Indonesia, Andy Hsieh, menyatakan, “Kolaborasi dengan Telkomsel sebagai pionir 5G di Indonesia menjadi fondasi penting dalam mewujudkan Smart Factory yang benar-benar adaptif, terhubung, dan efisien. Dengan jaringan 5G yang andal dan dukungan infrastruktur digital dari Telkomsel, kami mempercepat proses transformasi digital dalam rantai produksi, sekaligus mendorong pertumbuhan industri berbasis teknologi tinggi di Indonesia.”
Inisiatif ini juga mencakup pelatihan keterampilan digital dan teknis guna memperkuat kualitas sumber daya manusia, serta mendorong keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok global.
