Kacamata pintar Ray-Ban Meta dikabarkan akan segera mendapatkan peningkatan signifikan dengan penambahan layar kecil, menurut sebuah laporan. Iterasi selanjutnya dari perangkat yang dapat dikenakan ini dikatakan akan diluncurkan paling cepat tahun depan, dan layarnya dapat digunakan untuk menampilkan notifikasi dan menjalankan fungsi lainnya.
Pengembangan ini sejalan dengan ambisi Meta Platforms untuk menciptakan headset ringan yang dapat dikenakan dan berpotensi menggantikan smartphone sebagai perangkat komputasi utama.
Ray-Ban Meta Glasses dengan Layar
Menurut laporan Financial Times, iterasi selanjutnya dari Ray-Ban Meta Glasses mungkin akan dilengkapi dengan layar kecil yang dapat digunakan untuk menampilkan notifikasi serta balasan terhadap pertanyaan yang diterima dari Meta AI, asisten virtual berbasis kecerdasan buatan (AI) milik perusahaan tersebut.
Kacamata pintar seharga $299 (sekitar Rp 4.839.000) ini, yang dikembangkan bekerja sama dengan Essilor Luxottica, dilengkapi dengan kamera ultra-lebar 12 megapixel, speaker open-ear, dan mikrofon yang memungkinkan pengguna untuk mengambil foto, mendengarkan musik, dan melakukan percakapan - semuanya saat bepergian. Laporan tersebut menyatakan bahwa meskipun versi pertama layar pada Ray-Ban Meta Glasses hanya akan menampilkan teks dan gambar sederhana, ini akan menjadi langkah maju ke arah mewujudkan visi CEO Mark Zuckerberg tentang kacamata augmented reality (AR) yang "mentransposkan dunia virtual" ke kehidupan nyata.
Perangkat yang diklaim ini bisa diluncurkan paling cepat pada semester kedua tahun 2025, tambah publikasi tersebut.
Kacamata AR Orion dari Meta
Sementara itu, Meta Platforms dilaporkan terus mengembangkan Orion, kacamata AR mereka yang dilengkapi dengan tampilan holografis dan mendukung Meta AI. Perusahaan ini meluncurkan prototipe mereka di acara Meta Connect 2024 pada bulan September setelah hampir satu dekade pengembangan. Meskipun iterasi ini belum tersedia secara komersial, perusahaan berencana untuk memperkenalkan versi untuk konsumen dalam beberapa tahun mendatang.
Menurut FT, ambisi raksasa media sosial tersebut didorong oleh respons positif terhadap kacamata AR mereka dan dilaporkan telah mempercepat pengembangannya untuk menjadi produk konsumen. Namun, mereka menghadapi beberapa tantangan, termasuk mengembangkan produk yang memiliki kinerja memadai dan masa pakai baterai yang baik dengan harga yang diinginkan. Laporan tersebut juga menyebutkan adanya tantangan terkait rantai pasokan.