
- 3 hari lalu
Indosat dorong konservasi dan pemberdayaan lewat program Jaga Raya berbasis teknologi IoT bersama lima perguruan tinggi.
Samsung Electronics mengumumkan penerbitan makalah ilmiah hasil kolaborasi dengan Johns Hopkins Applied Physics Laboratory (APL). Penelitian ini mengusung teknologi pendingin Peltier generasi baru dan dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature Communications.
Makalah berjudul “Nano-Engineered Thin-Film Thermoelectric Materials Enable Practical Solid-State Refrigeration” tersebut mengulas terobosan dalam pengembangan kulkas solid-state tanpa refrigeran berbasis teknologi semikonduktor film tipis.
Teknologi pendingin Peltier memanfaatkan efek Peltier, yakni ketika arus listrik dialirkan ke semikonduktor dan menciptakan perbedaan suhu antara dua sisi. Metode ini tidak memerlukan refrigeran, sehingga menjadi alternatif ramah lingkungan bagi sistem pendingin konvensional.
Tim riset Samsung Research’s Life Solution Team dan tim termoelektrik Dr. Rama Venkatasubramanian dari APL berhasil mengembangkan kulkas Peltier berbasis semikonduktor film tipis dengan efisiensi tinggi. Perangkat ini diklaim melampaui performa kulkas berbasis kompresi uap.
Pendingin Peltier menawarkan kontrol suhu yang cepat dan presisi dengan desain yang lebih sederhana. Teknologi ini berpotensi diterapkan di berbagai sektor, termasuk perangkat rumah tangga, semikonduktor, alat medis, elektronik otomotif, dan pusat data.
Untuk dapat dikomersialisasikan, efisiensi pendinginan dari perangkat semikonduktor Peltier harus ditingkatkan. Tim peneliti dari Samsung dan APL berhasil mencapainya dengan peningkatan efisiensi hampir 75 persen melalui material baru dan desain ringan serta ringkas.
Manufaktur perangkat baru ini juga jauh lebih hemat sumber daya. Proses produksinya membutuhkan hanya sekitar 1/1.000 dari jumlah material Peltier konvensional, sekaligus menyederhanakan tahapan produksi.
Pendekatan ini meningkatkan potensi skala produksi dan efisiensi biaya. Selain itu, dampak lingkungannya pun lebih rendah, menjadikan teknologi ini kandidat kuat untuk solusi pendinginan masa depan tanpa refrigeran.