
- 4 hari lalu
Telkom melepas 200 tukik di Pulau Kapoposang, Sulsel, dalam rangka World Turtle Day sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan GoZero Persen.
Google terus memperkuat perlindungan pengguna di layanan Search melalui teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI). Dalam laporan terbarunya bertajuk Fighting Scams on Search, perusahaan mengungkap pembaruan sistem anti-penipuan yang mampu memblokir miliaran hasil berbahaya setiap hari.
Sistem ini dirancang untuk memastikan hasil pencarian tetap relevan, bermanfaat, dan aman, meski ancaman penipuan online terus berkembang.
Google menyatakan bahwa integrasi AI dan large language models (LLM) telah meningkatkan akurasi deteksi penipuan secara signifikan. Teknologi ini memungkinkan sistem mengenali pola linguistik dan hubungan tematik yang menandai aktivitas penipuan, bahkan jika situs web tampak sah secara individual.
Selama tiga tahun terakhir, pembaruan sistem berbasis AI, termasuk yang diluncurkan pada 2024, memperkuat proteksi terhadap hasil pencarian yang bersifat menipu. Sistem ini kini mampu mendeteksi hingga 20 kali lebih banyak halaman penipuan sebelum muncul di Search.
“Berkat penambahan baru berbasis AI pada sistem penanggulangan penipuan kami, kami mencegah ratusan juta hasil berbahaya dan penipuan muncul di Search setiap hari,” tulis Google dalam laporannya.
Pemanfaatan LLM juga memperluas cakupan perlindungan ke berbagai bahasa, mencakup penipuan dalam bahasa Inggris, Hindi, Jerman, Spanyol, dan lainnya. Hal ini penting untuk membatasi eksposur pengguna terhadap penipuan lintas wilayah dan bahasa.
Google menjelaskan bahwa sistem klasifikasinya berbasis machine learning menganalisis pola, anomali, dan indikator linguistik guna mendeteksi penipuan. Dengan kemampuan memantau tren, perusahaan dapat merespons cepat terhadap jenis penipuan yang sedang berkembang.
Salah satu contoh nyata terjadi saat Google menemukan lonjakan aktivitas penipuan pada kueri layanan pelanggan maskapai penerbangan. Perusahaan segera mengaktifkan perlindungan tambahan yang menurunkan serangan penipuan lebih dari 80%.
Perlindungan serupa diterapkan untuk menanggapi meningkatnya penipuan yang meniru situs resmi pemerintah dan layanan visa. Google mencatat penurunan lebih dari 70% pada kasus-kasus tersebut setelah perlindungan baru diluncurkan tahun ini.
“Sebagai hasil dari upaya berkelanjutan ini, saat ini kami mencegah ratusan juta hasil berbahaya dan terkait penipuan menjangkau pengguna setiap hari,” tulis Google.
Meskipun sistem telah menyaring 99% spam dan hasil penipuan di Search, Google tetap mendorong pengguna untuk waspada. Beberapa langkah mandiri yang direkomendasikan antara lain:
Dengan sistem berbasis AI yang terus dikembangkan, serta kolaborasi dengan pengguna melalui edukasi keamanan, Google berharap dapat menjaga Search sebagai ruang informasi yang aman dan terpercaya.