HP TERBARU

Meta Terpaksa Rekrut CEO Startup AI Setelah Gagal Akuisisi Rp 512 T

Setelah ditolak Ilya Sutskever, Meta beralih merekrut Daniel Gross dari Safe Superintelligence dan Nat Friedman dalam strategi baru perang talenta AI global.
Penulis: Editorial News | Diterbitkan: 20 Jun 2025 07:29
Cari Hp
Tablet
Smartwatch
Meta Terpaksa Rekrut CEO Startup AI Setelah Gagal Akuisisi Rp 512 T
Lihat Ringkasan

Pernahkah kamu membayangkan betapa ketatnya persaingan merebut talenta terbaik di dunia AI? Mark Zuckerberg baru-baru ini membuktikan hal itu dengan serangkaian aksi rekrutmen bernilai miliaran dollar.

CEO Meta ini kini menargetkan Daniel Gross, CEO dari startup AI milik Ilya Sutskever bernama Safe Superintelligence, dan mantan CEO GitHub Nat Friedman. Keputusan ini muncul setelah upaya akuisisi langsung mengalami kegagalan.

Awalnya, Meta berusaha mengakuisisi Safe Superintelligence secara penuh. Startup yang baru berusia setahun ini dikabarkan memiliki valuasi fantastis sebesar $32 miliar dalam putaran pendanaan April lalu.

Namun, Sutskever pendiri OpenAI yang keluar tahun lalu, menolak mentah-mentah tawaran Meta. Dia bahkan menampik upaya perusahaan teknologi raksasa itu untuk merekrutnya secara personal.

Menariknya, kegagalan ini justru memicu strategi baru Zuckerberg. Setelah pembicaraan dengan Sutskever mentok, dia langsung beralih ke target berikutnya: Daniel Gross.

Gross bukan sekadar CEO Safe Superintelligence. Dia juga menjalankan firma venture capital NFDG bersama Friedman, nama perusahaan itu diambil dari inisial keduanya.

Kedua eksekutif ini akan bergabung dengan Meta dalam transaksi yang cukup rumit. Mereka akan bekerja di bawah Alexandr Wang, CEO Scale AI yang baru saja direkrut Zuckerberg dengan investasi $14,3 miliar minggu lalu.

Di sisi lain, Meta akan mendapat saham di NFDG sebagai bagian kesepakatan. Meskipun detail lengkapnya belum jelas, langkah ini menunjukkan keseriusan Zuckerberg dalam memperkuat divisi AI-nya.

Aksi agresif Meta ini semakin memperketat persaingan talenta AI global. Sam Altman, CEO OpenAI, bahkan mengklaim Meta menawarkan bonus penandatanganan hingga $100 juta untuk karyawan terbaiknya.

"Meta menganggap kami sebagai kompetitor terbesar mereka," ungkap Altman dalam podcast "Uncapped" yang dipandu saudaranya. "Upaya AI mereka saat ini belum bekerja sebaik yang diharapkan."

Sebaliknya, OpenAI juga tak mau kalah. Mereka mengeluarkan $6,5 miliar untuk merekrut desainer iPhone Jony Ive dan mengakuisisi startup perangkatnya.

Daniel Gross memiliki track record impresif sebagai entrepreneur dan investor AI. Dia mendirikan mesin pencari Cue yang diakuisisi Apple pada 2013, kemudian menjadi eksekutif senior di sana untuk mengembangkan machine learning dan Siri.

Sementara Friedman pernah memimpin GitHub setelah akuisisi Microsoft pada 2018. NFDG yang dia kelola bersama Gross telah berinvestasi di perusahaan-perusahaan besar seperti Coinbase, Figma, dan Perplexity.

Persaingan ini mencerminkan betapa strategisnya posisi AI dalam industri teknologi saat ini. Perusahaan-perusahaan besar berlomba mengembangkan large language model terkuat dan mengejar artificial general intelligence (AGI) AI yang setara atau melebihi kecerdasan manusia.

Meta belum memberikan komentar detail, hanya menyatakan akan berbagi lebih banyak tentang upaya superintelligence mereka dalam beberapa minggu ke depan.

Baca Selengkapnya
Like
Simpan
Bagikan
Explore More
ExploreMore
Di halaman ini mungkin terdapat program afiliasi, dimana kami bekerjasama dengan berbagai pihak. Ikuti artikel lainnya di artikel terbaru atau halaman berita. Sedang mencari hp? Silahkan buka cari hp, cek daftar hp terbaru, atau hp terbaru di Indonesia.

...

...

Cari Hp
Tablet
Smartwatch