
- sebulan lalu
Telkomsel raih Telco to Ace Mobile App 2025 berkat inovasi AI pada aplikasi MyTelkomsel yang kini berkembang jadi super app serba bisa.
Interaksi dengan kecerdasan buatan (AI) kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, baik di dunia kerja maupun dalam aktivitas sehari-hari. Namun, seringkali kita bertanya-tanya, mengapa terkadang AI memberikan respons yang tidak sesuai dengan harapan? Jawabannya terletak pada prompt yang kita berikan.
Prompt engineering adalah seni dan ilmu dalam merancang prompt yang efektif, yang dapat memicu AI untuk menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan kita. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang model bahasa AI yang kita gunakan, serta kemampuan untuk menyusun prompt yang jelas, spesifik, dan kontekstual.
Dalam dunia prompt engineering, setiap kata, frasa, dan struktur kalimat memiliki peran penting dalam menentukan hasil akhir. Jika kita menggunakan kata yang ambigu, hasilnya pun bisa jadi tidak sesuai harapan.
Ada berbagai teknik yang bisa kamu gunakan untuk merancang prompt yang lebih efektif, dan berikut adalah beberapa teknik utama yang umum digunakan:
Teknik zero-shot prompting mengandalkan kemampuan AI untuk menghasilkan respons yang tepat tanpa memerlukan contoh input sebelumnya. Ini seperti meminta AI untuk melakukan tugas yang belum pernah dilakukannya. Misalnya, jika kamu ingin menerjemahkan teks dari bahasa Inggris ke bahasa Mandarin, kamu hanya perlu memberikan prompt, "Terjemahkan teks berikut ke dalam bahasa Mandarin: [teks]".
Dalam zero-shot prompting, kita mengandalkan kemampuan AI untuk memahami konteks dan memberikan terjemahan yang akurat tanpa contoh terjemahan sebelumnya. Teknik ini sangat berguna jika kita tidak memiliki contoh input yang relevan atau jika kita ingin menguji kemampuan generalisasi AI.
Teknik few-shot prompting melibatkan pemberian beberapa contoh input kepada AI sebelum mengajukan pertanyaan atau memberikan tugas. Dengan memberikan contoh, AI dapat memahami pola atau format yang kita inginkan, sehingga dapat menghasilkan output yang lebih akurat dan sesuai dengan harapan.
Misalnya, jika kamu ingin AI menulis puisi dengan gaya bahasa tertentu, kamu bisa memberikan beberapa contoh puisi dengan gaya tersebut, kemudian meminta AI menulis puisi lain dengan gaya yang sama. Few-shot prompting sangat efektif jika kita memiliki contoh input yang relevan dan ingin memastikan bahwa AI memahami format dan gaya yang kita inginkan.
Teknik chain-of-thought prompting bertujuan untuk membimbing AI dalam menyelesaikan masalah kompleks dengan memintanya untuk menjelaskan langkah-langkah pemikirannya secara rinci. Ini membantu AI menghasilkan solusi yang lebih logis dan terstruktur, serta membantu kita memahami bagaimana AI mencapai kesimpulan tersebut.
Misalnya, jika kamu ingin AI memecahkan soal matematika yang rumit, kamu bisa meminta AI untuk menjelaskan langkah-langkahnya secara detail, mulai dari konsep matematika yang digunakan hingga perhitungan yang dilakukan. Teknik ini sangat efektif untuk masalah yang membutuhkan pemahaman dan penalaran yang mendalam.
Teknik role prompting melibatkan pemberian peran atau identitas kepada AI sebelum memberikan tugas. Dengan memberikan peran, AI akan merespons dengan gaya bahasa, pengetahuan, dan perspektif yang sesuai dengan peran tersebut. Misalnya, jika kamu ingin AI merancang rencana pemasaran, kamu bisa memberikan prompt, "Kamu adalah seorang ahli pemasaran, buatlah rencana pemasaran yang detail untuk produk X".
Dengan prompt diatas, AI akan berperan sebagai seorang ahli pemasaran dan memberikan rencana pemasaran yang relevan dengan peran tersebut. Teknik role prompting sangat berguna untuk mendapatkan perspektif dan insight yang berbeda dari AI.
Selain teknik-teknik di atas, ada beberapa strategi yang bisa kamu gunakan untuk mengoptimalkan prompt kamu:
Misalnya, kamu ingin AI membuat artikel tentang dampak AI pada dunia pendidikan. Kamu bisa menggunakan prompt yang lebih spesifik, contohnya sebagai berikut:
"Buatlah artikel informatif tentang dampak teknologi AI terhadap dunia pendidikan, dengan fokus pada potensi manfaat dan tantangan yang mungkin dihadapi. Jelaskan bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan bagaimana tantangan etikanya harus diatasi, sertakan studi kasus atau data statistik jika ada, dengan panjang 700 kata dan sertakan keyword 'pembelajaran personalisasi' dan 'aksesibilitas pendidikan'."
Dengan prompt yang detail seperti prompt diatas, AI akan menghasilkan artikel yang lebih relevan dan berkualitas.
Dengan semakin berkembangnya teknologi AI, kemampuan untuk membuat prompt yang efektif menjadi semakin penting. Prompt engineering bukan lagi sekadar skill teknis, tetapi juga seni dalam mengarahkan AI untuk memberikan hasil yang kita butuhkan. Penguasaan prompt engineering akan memberikanmu keuntungan kompetitif di era digital yang semakin didominasi oleh AI.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang teknik dan strategi prompt engineering, kamu akan mampu memaksimalkan potensi AI dan menggunakannya secara lebih efektif dalam berbagai bidang. Prompt engineering adalah kunci untuk membuka potensi penuh AI dan menghasilkan karya yang luar biasa.