
- 4 hari lalu
Galaxy S25 Edge bisa dipesan mulai 26 Mei, hadir dengan desain 5,8mm, kamera 200MP, dan bonus pre-order hingga Rp4 juta
PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), dan PT Smart Telecom (SmartTel) resmi menggabungkan operasi menjadi entitas baru bernama XLSMART. Keputusan ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) ketiga perusahaan pada 25 Maret 2024, dengan tanggal efektif merger ditetapkan 16 April 2025.
Merger telah memperoleh persetujuan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan persetujuan prinsip dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Meski bergabung, tiga merek—XL, Smartfren, dan Axis—akan tetap beroperasi melayani pelanggan.
RUPS-LB menetapkan struktur kepemimpinan XLSMART yang akan aktif pada 16 April 2025, setelah mendapat persetujuan Menteri Hukum. Regulator menyatakan merger sejalan dengan upaya memperkuat industri telekomunikasi melalui konsolidasi sumber daya dan infrastruktur.
Rajeev Sethi ditunjuk sebagai Presiden Direktur & CEO XLSMART, didukung sembilan direktur termasuk Antony Susilo (CFO) dan Shurish Subbramaniam (CTO). Dewan Komisaris dipimpin Arsjad Rasjid sebagai Presiden Komisaris, dengan anggota seperti Vivek Sood (Group CEO Axiata) dan Franky Oesman Widjaja dari Sinar Mas.
CEO XLSMART Rajeev Sethi menekankan integrasi budaya dan strategi operasional sebagai kunci keberhasilan. “XLSMART akan menghadirkan kombinasi terbaik dari XL Axiata dan Smartfren untuk menciptakan perusahaan yang lebih kuat, inovatif, dan berorientasi pada pelanggan,” ujarnya.
Vivek Sood dari Axiata Group menyatakan merger ini akan mempercepat investasi infrastruktur digital. “XLSMART akan menetapkan standar baru dalam inovasi, efisiensi, dan kepuasan pelanggan,” tambahnya. Sementara Franky Oesman Widjaja dari Sinar Mas menyebut langkah ini sebagai fondasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Arsjad Rasjid, calon Presiden Komisaris XLSMART, menilai merger bukan sekadar konsolidasi bisnis, tetapi langkah strategis membangun infrastruktur digital yang memperkuat konektivitas nasional. “Ini akan meningkatkan posisi Indonesia di tingkat regional,” pungkasnya.