
- 2 bulan lalu
DANA dan Trimegah Sekuritas hadirkan fitur pembelian SBN Ritel langsung di aplikasi, permudah akses investasi untuk masyarakat luas.
Microsoft telah berhasil mengatasi masalah yang menyebabkan sejumlah perangkat Windows masuk ke mode pemulihan BitLocker setelah menginstal pembaruan keamanan bulan Juli lalu. Pembaruan keamanan ini, yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan perangkat, justru menimbulkan masalah baru bagi sebagian pengguna.
Setelah menginstal pembaruan, beberapa pengguna mendapati bahwa perangkat mereka terjebak dalam layar pemulihan BitLocker saat proses booting. Kondisi ini mengharuskan pengguna untuk memasukkan kunci pemulihan untuk dapat mengakses data mereka.
Microsoft mengidentifikasi bahwa masalah ini terutama terjadi pada perangkat yang telah mengaktifkan fitur enkripsi perangkat. Pembaruan keamanan yang dimaksud tampaknya telah mengganggu proses enkripsi, sehingga sistem menganggap perangkat perlu diverifikasi ulang.
Masalah ini dilaporkan terjadi pada berbagai versi Windows, baik untuk perangkat klien maupun server, termasuk Windows 11, Windows 10, dan beberapa versi Windows Server:
Klien: Windows 11 versi 23H2, Windows 11 versi 22H2, Windows 11 versi 21H2, Windows 10 versi 22H2, Windows 10 versi 21H2.Server: Windows Server 2022, Windows Server 2019, Windows Server 2016, Windows Server 2012 R2, Windows Server 2012, Windows Server 2008 R2, Windows Server 2008.
Microsoft telah merilis pembaruan untuk mengatasi masalah ini. Perusahaan menyarankan pengguna untuk segera menginstal pembaruan terbaru untuk memastikan keamanan dan kinerja perangkat mereka.
Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, pengguna disarankan untuk selalu membuat cadangan data secara teratur dan menyimpan kunci pemulihan BitLocker di tempat yang aman. Kunci pemulihan ini sangat penting untuk dapat memulihkan akses ke data jika terjadi masalah pada perangkat.
Ini bukan pertama kalinya Microsoft menghadapi masalah terkait dengan BitLocker setelah merilis pembaruan keamanan. Pada tahun 2022 dan 2023, perusahaan juga pernah mengalami masalah serupa yang menyebabkan gangguan pada proses enkripsi, seperti dilansir dari bleepingcomputer.
Meskipun masalah ini telah berhasil diatasi, kejadian ini menunjukkan pentingnya melakukan pengujian yang lebih menyeluruh sebelum merilis pembaruan besar-besaran. Pengguna juga perlu selalu waspada dan proaktif dalam menjaga keamanan perangkat mereka dengan melakukan pembaruan secara berkala dan membuat cadangan data.