
- 5 hari lalu
Honor Magic8 akan hadir dalam tiga varian, termasuk model Mini 6,3 inci dan Pro dengan kamera periskop 200 MP.
Setelah bertahun-tahun drama hukum yang tampak tak kunjung usai, Fortnite akhirnya resmi kembali tersedia di perangkat iOS — setidaknya untuk pengguna di Amerika Serikat. Kali ini tidak ada embel-embel, tidak ada trik. Ini adalah langkah besar dalam perseteruan panjang antara Epic Games dan Apple, yang telah berlangsung sejak 2020.
Masalah bermula ketika Epic Games secara sengaja mengakali sistem pembayaran App Store dengan menambahkan opsi pembayaran langsung di dalam Fortnite. Langkah ini membuat Apple kehilangan potongan 30% dari transaksi dalam aplikasi, dan sebagai tanggapan, Apple segera menghapus Fortnite dari App Store.
Sejak saat itu, kedua belah pihak terlibat dalam perang hukum yang kompleks, dengan kemenangan dan kekalahan silih berganti. Namun saat ini, posisi Apple dan Google mulai goyah, dengan banyak regulasi baru yang memaksa mereka menghapus beberapa kebijakan lama, seperti pelarangan tautan eksternal dan larangan toko aplikasi pihak ketiga.
Bagi pemain kasual, kembalinya Fortnite ke iOS tentu kabar baik. Namun lebih dari itu, ini adalah titik balik besar dalam industri aplikasi mobile. Developer kini memiliki lebih banyak ruang gerak — termasuk menjual item dalam game di luar App Store dan mendapatkan penghasilan lebih besar tanpa potongan besar dari Apple atau Google.
Epic Games sendiri sudah mulai mempromosikan ekosistem toko aplikasinya, termasuk menawarkan bonus dan game gratis, strategi yang bisa menarik pengguna keluar dari platform tradisional.
Kemenangan Epic ini tidak hanya berdampak pada satu game atau satu perusahaan. Banyak yang melihat ini sebagai akhir dari dominasi mutlak Apple dan Google dalam dunia distribusi aplikasi mobile. Meski perubahannya berjalan lambat, arah angin sudah berubah.
Kini tinggal menunggu apakah langkah ini membuka jalan untuk era baru toko aplikasi yang lebih terbuka dan kompetitif, atau justru sekadar perubahan kecil dalam lanskap yang tetap dikuasai dua raksasa teknologi tersebut.