HP TERBARU

Survei Ungkap Kekhawatiran atas Interaksi Emosional dengan AI

Studi Stanford dan Meta tunjukkan kekhawatiran pengguna soal interaksi emosional dengan chatbot AI yang mirip manusia.
Penulis: Editorial News | Diterbitkan: 11 Apr 2025 10:05
Cari Hp
Tablet
Smartwatch
Survei Ungkap Kekhawatiran atas Interaksi Emosional dengan AI
Lihat Ringkasan

Chatbot berbasis AI kini hadir di hampir setiap aplikasi, membuat pengguna terbiasa berinteraksi secara intens dengan sistem kecerdasan buatan. Bahkan, tidak sedikit yang mengaku merasa punya “hubungan” emosional dengan chatbot favorit mereka.

Namun, fenomena ini mengundang kekhawatiran. Apa yang terjadi jika chatbot tersebut tiba-tiba dihentikan atau koneksi diputus? Bagaimana dampaknya terhadap kesehatan mental dan interaksi sosial pengguna?

Survei Stanford dan Meta Telusuri Dampak Interaksi Emosional

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Stanford Deliberative Democracy Lab bekerja sama dengan Meta menyelenggarakan survei lintas negara. Sebanyak 1.545 responden dari Brasil, Jerman, Spanyol, dan Amerika Serikat dilibatkan untuk mengungkap pandangan masyarakat terkait batasan yang sebaiknya diterapkan dalam penggunaan chatbot AI.

Stanford menyoroti beberapa pertanyaan penting, seperti:

  1. Seberapa manusiawi chatbot seharusnya dirancang?
  2. Apakah pengguna nyaman dengan AI yang menunjukkan sifat mirip manusia?
  3. Sejauh mana kebebasan chatbot dalam menyampaikan respons yang tidak terduga?

Hasil awal menunjukkan bahwa kebanyakan responden melihat manfaat AI dalam hal efisiensi, namun lebih skeptis terhadap perannya sebagai pendamping emosional.

Kekhawatiran Publik atas AI yang Menyerupai Manusia

Ketika ditanya apakah chatbot boleh membahas topik sensitif atau menyinggung, mayoritas responden mengizinkan, meski sekitar 40% menentangnya atau berada di tengah-tengah. Ini menunjukkan belum adanya konsensus soal batasan komunikasi chatbot.

Responden juga menyuarakan kekhawatiran jika AI dibuat menyerupai manusia, apalagi jika pengguna tidak diberi tahu bahwa mereka sedang berbicara dengan bot. Hal ini berkaitan langsung dengan rencana Meta meluncurkan profil AI di Facebook dan Instagram yang akan berinteraksi layaknya pengguna sungguhan. Namun, hingga kini belum ada kejelasan soal transparansi dan tanda identifikasi pada akun tersebut.

Mayoritas peserta survei juga tidak mendukung AI digunakan sebagai pasangan romantis. Mereka menilai, perlu ada batasan yang jelas agar pengguna tidak membangun hubungan emosional yang mendalam dengan chatbot.

Dilansir dari socialmediatoday, meski sebagian orang percaya bahwa interaksi seperti ini bisa membantu mengatasi kesepian, para peneliti menekankan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan mental.

Dibutuhkan Riset Lanjutan dan Diskusi Publik

Temuan ini menegaskan pentingnya pengawasan dan diskusi lebih lanjut terkait perkembangan AI, khususnya dalam aspek interaksi sosial dan emosional.

Karena kehadiran chatbot AI akan terus berkembang, pengambilan keputusan dalam pengembangannya perlu didasarkan pada riset yang matang dan keterlibatan masyarakat secara luas.

Baca Selengkapnya
Like
Simpan
Bagikan
Explore More
ExploreMore
Di halaman ini mungkin terdapat program afiliasi, dimana kami bekerjasama dengan berbagai pihak. Ikuti artikel lainnya di artikel terbaru atau halaman berita. Sedang mencari hp? Silahkan buka cari hp, cek daftar hp terbaru, atau hp terbaru di Indonesia.

...

...

Cari Hp
Tablet
Smartwatch