GAC Group, salah satu produsen otomotif terkemuka asal Tiongkok, baru saja memperkenalkan inovasi terbarunya di dunia transportasi. Perusahaan ini meluncurkan Govy AirCab, sebuah kendaraan terbang elektrik atau eVTOL (electric Vertical Take-Off and Landing) dua penumpang, pada ajang Hong Kong International Auto and Supply Chain Expo tahun ini.
Govy AirCab merupakan langkah berani GAC Group memasuki era "ekonomi ketinggian rendah", istilah yang merujuk pada layanan taksi udara dan pesawat pribadi untuk perjalanan jarak pendek. Kendaraan ini didesain khusus untuk penggunaan perkotaan, dengan jangkauan terbang sekitar 30 kilometer dalam sekali pengisian daya.
Salah satu keunggulan Govy AirCab adalah waktu pengisian dayanya yang singkat. Kendaraan ini dapat terisi penuh hanya dalam 25 menit, sementara pengisian 50% baterai hanya membutuhkan waktu 15 menit. Hal ini dimungkinkan berkat penggunaan baterai silinder berkapasitas tinggi.
Dari segi desain, Govy AirCab menampilkan gaya futuristik dengan pintu sayap elang dan rotor yang ditempatkan di bagian atas. Bodinya terbuat dari 90% serat karbon, menjadikannya sangat ringan namun tetap kokoh. Kabin penumpang dirancang agar dapat dipisahkan, memberikan jaminan keselamatan tambahan jika terjadi malfungsi pada unit penggerak.
Menariknya, Govy AirCab dilengkapi berbagai fitur canggih. Kendaraan ini mendukung konektivitas 5G dan dilengkapi asisten suara. Penumpang dapat mengontrol aroma, suhu, dan musik di dalam kabin. Sistem berbasis cloud juga disematkan untuk melakukan pemeriksaan mandiri, redundansi penerbangan, dan otonomi darat level 4.
GAC Group menargetkan Govy AirCab akan memasuki tahap produksi massal pada tahun 2026, dengan pengiriman pertama ke konsumen dijadwalkan pada tahun yang sama. Saat ini, proses sertifikasi kelayakan terbang sedang berlangsung, dan uji coba operasional telah dimulai.
Harga Govy AirCab diperkirakan sekitar 1,69 juta yuan atau setara dengan Rp3,6 miliar. Angka ini cukup kompetitif jika dibandingkan dengan pesaing terdekatnya, XPeng AeroHT Land Aircraft Carrier, yang dibanderol sekitar 2,07 juta yuan atau Rp4,4 miliar.
Langkah GAC Group memasuki pasar kendaraan terbang sejalan dengan tren global. Beberapa produsen otomotif Tiongkok lainnya, seperti XPeng, Geely, dan Changan, juga tengah mengembangkan teknologi serupa. Mereka berlomba untuk mendapatkan pangsa pasar awal di sektor yang diprediksi akan bernilai triliunan dolar ini.
Dengan meluncurkan Govy AirCab, GAC Group memposisikan diri bukan hanya sebagai produsen mobil konvensional, tetapi juga sebagai pemain utama dalam revolusi mobilitas perkotaan. Fokus mereka bukan pada menggantikan mobil dengan drone, melainkan pada penguasaan gelombang baru mobilitas udara jarak pendek, terutama di kota-kota besar Tiongkok.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi bukan hanya pada aspek teknologi, tetapi juga pada regulasi. Keberhasilan Govy AirCab dan kendaraan sejenis akan sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur dan kerangka hukum untuk mengakomodasi moda transportasi baru ini.
