Ethereum secara resmi meluncurkan upgrade “Pectra” pada 7 Mei, yang oleh banyak pihak disebut sebagai pembaruan terbesar sejak The Merge. Pectra merupakan gabungan dari dua proposal besar, yaitu Prague dan Electra, yang menghadirkan peningkatan pada sektor staking, pengalaman pengguna, serta efisiensi di Layer-2.
Alexander Loktev, CRO di P2P.org, menyampaikan bahwa peluncuran berjalan sangat mulus. “Transisinya hampir tak terasa bagi pengguna. Tim Ethereum benar-benar melakukan pekerjaan luar biasa,” ujarnya. P2P.org saat ini tengah membantu para pengguna menggabungkan validator dan mengoptimalkan fitur baru seperti batasan jumlah validator dan auto-compounding.
Loktev menegaskan bahwa peningkatan ini memperkuat posisi Ethereum sebagai infrastruktur keuangan jangka panjang, bukan sekadar platform tercepat. “Pectra fokus pada keamanan dan efisiensi ekonomi jangka panjang, bukan sensasi ‘satu juta TPS’. Inilah yang membuat Ethereum tetap jadi tulang punggung ekosistem kripto,” katanya.
Soal harga ETH, Loktev tidak memberikan prediksi angka spesifik, tetapi ia menyebut beberapa faktor yang diyakini dapat memberi tekanan naik dalam jangka panjang, seperti:
- Fitur auto-compounding yang mendorong lebih banyak ETH dikunci dalam staking,
- Penalti slashing yang lebih ringan untuk kesalahan teknis, menarik modal konservatif, dan
- Konsolidasi validator yang meningkatkan hasil staking.
Menanggapi kekhawatiran soal keamanan pasca-upgrade, Loktev menilai itu sebagai kesalahpahaman. “Model keamanan inti Ethereum tetap utuh. Pectra hanya menyeimbangkan penalti agar lebih adil terhadap kesalahan non-medis,” jelasnya. Ia juga menyebut bahwa slashing tetap jarang terjadi—kurang dari 0,1% sepanjang sejarah.
Ke depan, ia berharap ada peningkatan pada sistem penarikan staking, integrasi Layer-2 yang lebih baik, dan penyempurnaan insentif bagi validator. “Ethereum membangun dengan konsisten dan hati-hati. Inilah yang kita butuhkan dari infrastruktur keuangan global,” tutupnya.
