Harga Bitcoin pada Jumat, 14 Juni 2025, bergerak stabil di kisaran USD 105.100 atau sekitar Rp1,72 miliar, mencatat penurunan tipis 0,22% dalam 24 jam terakhir. Pergerakan harga tetap relatif sempit, dengan rentang perdagangan sebesar USD 2.090 atau sekitar Rp34,2 juta, dari level terendah USD 104.220 (Rp1,71 miliar) hingga tertinggi USD 106.135 (Rp1,74 miliar).
Aksi jual terbesar terjadi selama sesi perdagangan Asia semalam, ketika harga sempat menyentuh di bawah USD 104.200 sebelum kembali naik dengan volume tinggi.
Geopolitik Tekan Pasar, Tapi Bitcoin Tahan Guncangan
Volatilitas dalam beberapa hari terakhir sebagian besar dipicu oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Konflik antara Israel dan Iran, yang dikhawatirkan dapat menyebar ke wilayah lain, serta meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra utamanya, telah memicu aksi jual di pasar berisiko. Tercatat lebih dari USD 1,1 miliar (sekitar Rp18 triliun) aset kripto terlikuidasi ketika berita konflik pertama kali muncul.
Meski begitu, Bitcoin menunjukkan ketahanan. Pola teknikal menunjukkan harga masih mempertahankan tren naik jangka menengah dengan mencetak higher lows, meskipun sempat terjadi fluktuasi harian.
Analisis Teknikal: Konsolidasi Berlanjut
Bitcoin diperdagangkan dalam kisaran sempit antara USD 104.875 hingga USD 105.202 (sekitar Rp1,72 miliar) dalam satu jam terakhir. Level support psikologis di USD 105.000 (sekitar Rp1,722 miliar) masih bertahan, menarik minat beli setiap kali harga turun.
Sementara itu, resistance jangka pendek muncul di USD 106.200 (Rp1,74 miliar), di mana aksi ambil untung membatasi kenaikan. Volume perdagangan yang meningkat saat harga turun menunjukkan potensi akumulasi oleh pelaku pasar.
Jika dukungan di sekitar USD 104.950 bertahan, Bitcoin berpeluang kembali menguji level resistance di atas USD 106.200 dalam waktu dekat.