Bitcoin kembali menunjukkan kekuatan setelah dua pekan mengalami tekanan jual. Harga kripto terbesar ini sempat menyentuh titik rendah $100.200 sebelum memantul dan kini diperdagangkan di atas $107.600. Kenaikan ini terjadi usai Bitcoin menembus garis tren turun multi-mingguan pada grafik 4 jam, sebuah sinyal teknikal yang sering diartikan sebagai pembalikan momentum jangka pendek.
Katalis utama dari pergerakan ini adalah munculnya pola bullish engulfing candle yang berhasil menembus level $106.800, yang sebelumnya menjadi zona resistance penting dan kini beralih menjadi support. Bitcoin juga menunjukkan formasi higher lows, mengindikasikan pola teknikal yang mendukung reli lanjutan.
Indikator Relative Strength Index (RSI) berada di level 66,76, mengindikasikan momentum penguatan yang solid meski mulai mendekati wilayah jenuh beli. Resistance berikutnya berada di $108.905. Jika tembus, harga berpotensi menuju $110.565 hingga $111.987 dalam kelanjutan tren naik.
Di luar analisis teknikal, data on-chain dari Glassnode memperkuat narasi dukungan harga. Berdasarkan distribusi suplai yang dapat dibelanjakan, sebanyak 95% dari total pasokan Bitcoin yang beredar dibeli di bawah $103.700. Level ini menjadi acuan penting sebagai “cost-basis support” dan zona psikologis bagi investor besar.
Level penting lainnya adalah $95.600, di mana sekitar 85% pasokan Bitcoin memiliki harga akuisisi di bawahnya. Kedua zona ini dianggap sebagai area “nilai” yang potensial menjadi titik beli bagi investor institusional jika harga mengalami koreksi.
Dalam skenario pullback, zona $103.700 dan $95.600 diperkirakan menjadi penahan utama sebelum harga mengalami tekanan lebih lanjut. Sementara itu, trader disarankan menunggu konfirmasi penutupan di atas $108.905 untuk peluang masuk, dengan target jangka pendek di $110.565 dan $111.987. Stop-loss disarankan diletakkan di bawah $106.800, mengingat RSI yang mulai mendekati batas atas.