PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menegaskan komitmennya untuk terus menyalurkan pembiayaan di sektor produktif, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Aria Widyanto, Chief Risk & Sustainability Officer Amartha, menyatakan bahwa perusahaan akan tetap tumbuh secara hati-hati mengingat kebutuhan modal kerja yang terus ada di sektor UMKM.
"Prinsip kami adalah tumbuh dengan hati-hati. Modal kerja tetap dibutuhkan, dan jika kami berhenti menggulirkan pendanaan produktif, ekonomi akan lebih stagnan," ujar Aria seperti dikutip dari Bisnis.
Meskipun risiko meningkat akibat perlambatan ekonomi, Amartha tetap fokus pada pembiayaan produktif. Perusahaan mengandalkan riset dan sistem credit scoring yang lebih sensitif untuk memetakan sektor-sektor yang masih tumbuh kuat, sambil menahan ekspansi di sektor yang terdampak.

Amartha optimis dengan potensi bisnis UMKM Indonesia yang diproyeksikan Kementerian Perdagangan bisa mencapai US$130 miliar pada 2025. Sekitar 64,5% pelaku UMKM dikelola perempuan, dengan dominasi di sektor fashion, kuliner, kecantikan, dan kerajinan.
Perusahaan melihat sektor usaha mikro yang berkaitan dengan konsumsi rutin sehari-hari tetap menjadi penopang utama ekonomi. Sektor makanan, perawatan kendaraan, kebutuhan rumah tangga, dan kecantikan dinilai terus tumbuh karena menjadi kebutuhan tak tergantikan masyarakat.
Amartha mencatat pertumbuhan penyaluran pembiayaan double digit pada kuartal I 2025. Namun, perusahaan tetap waspada terhadap peningkatan risiko menjelang Lebaran akibat tingginya konsumsi masyarakat.
Strategi Amartha untuk menjaga kualitas pembiayaan meliputi tiga pilar utama: tumbuh dengan hati-hati, inovasi produk, dan adopsi teknologi. Dengan strategi ini, perusahaan optimis dapat mencapai target pertumbuhan double digit sepanjang tahun.
Sejak berdiri, Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp28 triliun modal usaha kepada lebih dari 2,8 juta pelaku usaha mikro, mayoritas di segmen ultramikro yang dikelola perempuan. Platform ini mencatat Tingkat Keberhasilan 90 (TKB90) sebesar 97,29% dan Tingkat Wan Prestasi 90 (TWP90) sebesar 2,71%.