PT Julo Teknologi Finansial mengimplementasikan strategi komprehensif untuk memitigasi risiko kredit macet. Fokus utama meliputi penguatan lini penagihan, optimalisasi underwriting berbasis data, dan pemeliharaan kualitas portofolio pinjaman.
Harri Suhendra, Presiden Direktur Julo, memaparkan peningkatan signifikan jumlah agen field collection sebesar 48% pada kuartal I/2025. Langkah ini disertai ekspansi area operasional, dengan tetap mematuhi prinsip penagihan beretika sesuai regulasi OJK dan AFPI.
"Julo mengedepankan prinsip kehati-hatian, bukan hanya untuk mengurangi risiko gagal bayar, tapi juga untuk memberikan solusi yang meringankan sesuai dengan kemampuan pengguna," ujar Harri, seperti dikutip dari Bisnis.
Upaya ini menghasilkan peningkatan total repayment sebesar 56% dibandingkan kuartal sebelumnya. Julo juga mengoptimalkan proses underwriting menggunakan teknologi machine learning dan terintegrasi dengan sistem FDC serta Dukcapil untuk verifikasi dan deteksi fraud yang lebih akurat.
Pendekatan multi-layer ini membantu Julo menjaga rasio NPL di bawah ambang batas OJK, sekaligus mempertahankan suku bunga kompetitif. Sistem pengingat pembayaran yang komprehensif turut mendukung pengelolaan keuangan pengguna yang lebih efektif.
Hingga kuartal I/2025, Julo telah melayani lebih dari 3,2 juta pengguna di Indonesia. Kemitraan strategis dengan Grab dan DANA menjadi katalisator penting dalam ekspansi layanan Julo ke pasar yang lebih luas.