
- 5 hari lalu
REDMI K80 Ultra resmi mendapatkan sertifikasi 3C di Tiongkok. Smartphone flagship ini dilengkapi pengisian daya cepat 120W dan diperkirakan meluncur Juni mendatang.
Sebuah terobosan teknologi baru membuka kemungkinan menarik dalam dunia optik. Para peneliti telah berhasil mengembangkan lensa kontak yang memungkinkan manusia dan tikus melihat cahaya inframerah tanpa memerlukan sumber daya tambahan.
Dalam uji coba pada manusia, para peserta mampu mendeteksi kedipan mirip kode Morse dari sumber LED inframerah dan secara akurat menentukan arah sinyal yang masuk. Yang lebih menarik, kemampuan melihat ini bahkan meningkat ketika mata tertutup.
Lensa kontak ini dirancang dengan teknologi canggih menggunakan nanopartikel khusus yang mengubah gelombang cahaya inframerah dekat (NIR) menjadi cahaya tampak. Partikel-partikel ini memancarkan cahaya dalam rentang 400-700 nm yang dapat dideteksi oleh mata manusia, memungkinkan pemakainya melihat sumber iluminasi inframerah sebagai kedipan atau sinyal berwarna.
Uji coba awal dilakukan pada tikus dengan hasil yang menjanjikan. Tikus yang dilengkapi lensa konsisten menghindari zona berlampu dalam tes perilaku, menunjukkan konstriksi pupil sebagai respons terhadap cahaya inframerah, serta menampilkan aktivitas otak di pusat visual, tanda kuat adanya persepsi inframerah yang nyata.
Selain itu, para peneliti berhasil menyetel nanopartikel untuk memberi kode warna pada panjang gelombang NIR yang berbeda. Hal ini membuka potensi aplikasi yang lebih luas, mulai dari keamanan hingga membantu penyandang disabilitas penglihatan.
Meskipun inovatif, lensa kontak ini masih memiliki keterbatasan. Kedekatan dengan retina menyebabkan hamburan partikel cahaya yang dikonversi, mengurangi ketajaman gambar. Untuk mengatasi hal ini, tim juga mengembangkan perangkat yang dapat dikenakan seperti kacamata menggunakan teknologi nanopartikel yang sama, yang memberikan pencitraan inframerah dengan resolusi lebih tinggi.
Saat ini, lensa hanya merespons NIR yang kuat dari sumber LED. Para peneliti bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas, memungkinkan deteksi tingkat radiasi inframerah yang lebih rendah di lingkungan alami.
"Di masa depan, dengan bekerja sama dengan ilmuwan material dan ahli optik, kami berharap dapat membuat lensa kontak dengan resolusi spasial yang lebih presisi dan sensitivitas yang lebih tinggi," ujar salah satu peneliti.
Penemuan ini membuka berbagai kemungkinan aplikasi, mulai dari transmisi informasi dalam pengaturan keamanan, penyelamatan, enkripsi, hingga anti-pemalsuan. Bahkan, teknologi ini berpotensi membantu penderita buta warna dengan mengubah cahaya merah menjadi cahaya hijau yang dapat mereka lihat.
Meskipun masih memerlukan pengembangan lebih lanjut, terobosan ini menandai langkah besar menuju teknologi "supermanusia" yang dapat dikenakan, membuka pintu bagi kemungkinan-kemungkinan baru dalam persepsi visual manusia.