
- 5 hari lalu
Infinix GT 30 Pro resmi meluncur di Indonesia dengan AI, layar 144Hz, serta kontrol tingkat turnamen untuk gamer Indonesia.
Final global Huawei ICT Competition 2024–2025 resmi ditutup pada 24 Mei di Shenzhen. Kompetisi edisi ke-9 ini mencatat rekor jumlah peserta dengan lebih dari 210.000 pelajar dan instruktur dari lebih 2.000 institusi pendidikan tinggi di lebih dari 100 negara dan wilayah.
Dari ribuan peserta yang mengikuti seleksi nasional dan regional, sebanyak 179 tim dari 48 negara dan wilayah berhasil melaju ke putaran final tingkat global.
Kompetisi tahun ini terdiri dari tiga jalur utama: Practice, Innovation, dan Programming. Melalui persaingan yang ketat, penghargaan tertinggi berhasil diraih oleh 18 tim unggulan dari sembilan negara: Aljazair, Brasil, Tiongkok, Maroko, Nigeria, Filipina, Serbia, Singapura, dan Tanzania.
Selain penghargaan utama, kompetisi ini juga memberikan apresiasi khusus untuk kontribusi di luar aspek teknis. Women in Tech Award diberikan kepada empat tim beranggotakan perempuan dari Brasil, Arab Saudi, Jerman, dan Kenya.
Tim dari Ghana meraih Green Development Award, sementara Most Valuable Instructor Award diberikan kepada 18 instruktur dari 10 negara, termasuk Indonesia, atas kontribusi mereka dalam pendidikan teknologi informasi dan komunikasi.
Director of the ICT Strategy & Business Development Dept di Huawei, Ritchie Peng, menegaskan pentingnya pembaruan dalam format kompetisi untuk mendorong inovasi.
"Untuk mencapai tujuan belajar melalui kompetisi dan mendorong inovasi melalui kompetisi, kami terus mengembangkan desain topik kompetisi. Practice Competition selaras dengan visi kami untuk Intelligent World 2030 dan mendorong pelajar untuk menguasai cloud computing, big data, dan AI guna mendorong kemajuan sosial. Innovation Competition berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan inklusi digital, serta memotivasi peserta untuk memecahkan tantangan nyata di sektor seperti pertanian, layanan kesehatan, dan pendidikan melalui ICT."
Dengan percepatan transformasi digital global, kebutuhan akan tenaga profesional di bidang AI, big data, dan keamanan siber terus meningkat. Namun, kelangkaan talenta di sektor-sektor krusial ini masih menjadi tantangan.
Huawei ICT Competition hadir sebagai salah satu solusi, dengan jalur-jalur kompetisi serta inisiatif seperti kolaborasi industri-akademik dan pengembangan kurikulum yang disesuaikan. Tujuannya adalah membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan di era digital.
Dalam rangkaian acara kompetisi, Huawei juga mengadakan AI Accelerating Education Transformation Summit yang membahas peran strategis AI dalam pendidikan.
Di forum tersebut, Huawei meresmikan fitur AI Capability dari Huawei ICT Academy Intelligent Platform untuk mendukung efisiensi proses belajar mengajar. Inisiatif ini mempertegas komitmen Huawei dalam mendorong digitalisasi pendidikan secara global.