
- 4 bulan lalu
Seri Huawei Pura 80 hadir dengan sistem kamera telefoto ganda pertama di dunia dan sistem operasi HarmonyOS NEXT.
Perplexity, perusahaan AI terkemuka, dikabarkan sedang mengembangkan browser baru bernama Comet. CEO Aravind Srinivas membocorkan informasi ini dalam wawancara eksklusif dengan CNBC. Langkah ini menandai ambisi Perplexity untuk menantang dominasi browser tradisional.
Comet bukanlah browser biasa. Ditenagai oleh AI canggih, browser ini dirancang untuk memahami konteks dan kebutuhan pengguna secara lebih intuitif. Srinivas menyebutnya sebagai "evolusi next-generation dalam cara kita berinteraksi dengan internet".
Perbedaan utama Comet terletak pada kemampuan AI-nya yang terintegrasi penuh. Browser ini dapat meringkas konten, menjawab pertanyaan kompleks, dan bahkan membantu tugas penelitian. Semua dilakukan tanpa perlu beralih ke tab atau aplikasi lain.
"Kami ingin menciptakan pengalaman browsing yang benar-benar personal," kata Srinivas. "Comet belajar dari pola penggunaan Anda dan semakin pintar seiring waktu."
Sejalan dengan pengembangan Comet, Perplexity sedang dalam masa rekrutmen besar-besaran. Perusahaan ini berencana menambah 200 posisi baru hingga akhir 2025. Fokus utama adalah para insinyur AI dan researcher.
Srinivas percaya bahwa inovasi seperti Comet akan berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi digital. "AI tidak hanya mengotomatisasi tugas, tapi menciptakan peluang ekonomi baru," jelasnya.
Analisis ekonomi menunjukkan bahwa adopsi AI tools seperti Comet bisa meningkatkan produktivitas hingga 40%. Ini berpotensi mendorong pertumbuhan GDP di sektor teknologi secara keseluruhan.
Perplexity, yang sebelumnya dikenal dengan mesin pencari AI-nya, kini siap bersaing dengan raksasa teknologi lain. Dengan Comet, mereka menargetkan pangsa pasar browser global yang saat ini didominasi oleh Chrome dan Safari.