
- 5 hari lalu
Easycash mencatat penyaluran pinjaman Rp 70,64 triliun hingga April 2025, menjangkau 7,8 juta penerima. Perusahaan fokus pada akses mudah dan proses cepat untuk mendukung inklusi keuangan.
Memasuki usia ke-37, Lintasarta menegaskan kembali komitmennya dalam mempercepat transformasi digital dan adopsi teknologi kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia. Perusahaan mengusung tema “3reakthrough 7ourney” sebagai simbol perjalanan inovatif yang terus dijalani dalam membangun solusi teknologi nasional.
Sebagai bagian dari Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Lintasarta kini berperan sebagai AI Factory yang mendukung kedaulatan digital. Perusahaan mengembangkan layanan digital 4C—Connectivity, Cloud, Cybersecurity, dan Collaboration—sebagai fondasi layanan digital terintegrasi.
“Momentum ulang tahun ini menjadi refleksi perjalanan kami bersama karyawan, pelanggan dan mitra. Kami berupaya terus tumbuh dengan melakukan berbagai terobosan yang membawa manfaat nyata dalam memberdayakan Indonesia, terutama melalui pemanfaatan teknologi AI secara berkelanjutan,” ujar President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena.
Lintasarta melayani lebih dari 2.474 pelanggan bisnis dari berbagai sektor, dengan dukungan teknis di 55 kota. Saat ini, perusahaan mengelola 88.614 koneksi jaringan yang dipantau secara terpusat selama 24 jam nonstop melalui Network Operation Center (NOC).
Perluasan infrastruktur juga terus dilakukan. Jaringan fiber optik Lintasarta kini menjangkau 413 kota dengan total panjang 15.621 km. Di kota-kota utama seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya, kapasitas backbone ditingkatkan hingga 2×400 Gbps.
Lintasarta menjalin kemitraan strategis, termasuk kerja sama dengan Starlink untuk menghadirkan konektivitas satelit VSAT Low Earth Orbit (LEO). Inisiatif ini memperluas akses internet ke wilayah terpencil.
Sebagai AI Factory, Lintasarta turut meluncurkan GPU Merdeka, supercomputing AI cloud pertama di Indonesia. Platform ini merupakan hasil kolaborasi dengan NVIDIA dan Indosat, menyediakan layanan GPU-as-a-Service (GPUaaS) bagi sektor pemerintahan, industri, akademisi, dan pengembang lokal.
"Inisiatif ini merupakan langkah nyata memperkuat kedaulatan digital nasional, agar kita tidak hanya menjadi pasar, tetapi produsen teknologi AI yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan panduan yang berlaku,” lanjut Bayu.
Lintasarta meluncurkan gerakan AI Merdeka untuk memperluas adopsi AI di Indonesia. Program ini mencakup Laskar AI, yang menyediakan ruang belajar bagi mahasiswa, dosen, profesional muda, dan startup dari seluruh penjuru negeri.
Dalam waktu dekat, program lanjutan bertajuk Semesta AI akan diluncurkan bersama NVIDIA. Program ini bertujuan mendukung startup lokal dalam membangun solusi berbasis AI dengan memanfaatkan GPU Merdeka.
“Kami percaya bahwa pengembangan talenta hingga startup siap AI adalah fondasi dari transformasi digital di masa mendatang. Lewat AI Merdeka, kami berharap bisa berkontribusi dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yang akan memimpin pertumbuhan ekonomi nasional ke depan,” tambah Bayu.
Sebagai langkah penguatan keamanan layanan, Lintasarta juga menghadirkan Managed Security Services (MSS) berbasis AI. Selain itu, perusahaan telah mengantongi berbagai sertifikasi nasional dan internasional, termasuk ISO, PCI-DSS, dan Uptime Institute.
“Transformasi digital tidak bisa berjalan sendiri. Kami berkomitmen menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menuju kemandirian teknologi, lewat kolaborasi yang tulus, berkelanjutan, dan membawa manfaat bagi banyak pihak,” tutup Bayu.