XL Axiata menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan pemerintah terkait penerapan teknologi eSIM dan verifikasi data biometrik untuk registrasi pelanggan.
Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nomor 7 Tahun 2025 dan Surat Edaran Dirjen Ekosistem Digital Nomor 5 Tahun 2025.
Tingkatkan Keamanan Digital dan Registrasi Pelanggan
Langkah tersebut diresmikan dalam acara sosialisasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital pada Jumat, 11 April 2025.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Presiden Direktur & CEO XL Axiata Rajeev Sethi, serta jajaran direksi operator seluler lainnya.
“Langkah ini bukan hanya soal teknis, ini soal tanggung jawab bersama untuk menjaga ruang digital Indonesia agar tetap aman dan nyaman, terutama bagi masyarakat dan anak-anak yang rentan menjadi sasaran kejahatan digital,” ujar Meutya Hafid.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Rajeev Sethi, menyampaikan kesiapan perusahaan dalam menerapkan kebijakan tersebut.
“Kami terus berinovasi dalam penerapan teknologi terbaru, termasuk eSIM dan registrasi berbasis biometrik, demi menghadirkan layanan yang lebih aman, efisien, dan terpercaya bagi pelanggan kami. Inovasi ini merupakan bentuk dukungan XL Axiata terhadap visi pemerintah dalam mempercepat transformasi digital nasional, sekaligus meningkatkan keamanan data pelanggan melalui teknologi biometrik terkini,” katanya.
Verifikasi Biometrik dan Uji Coba Lapangan
Registrasi eSIM akan dilengkapi verifikasi biometrik seperti pengenalan wajah yang divalidasi langsung melalui data milik Direktorat Jenderal Dukcapil.
Setiap Nomor Induk Kependudukan (NIK) hanya dapat terhubung dengan maksimal tiga nomor telepon sesuai kebijakan yang berlaku.
Proses registrasi dilakukan melalui pemindaian wajah pelanggan di gerai XL Axiata, dan sistem akan langsung mencocokkannya dengan data identitas resmi.
Dalam kesempatan tersebut, pelanggan juga melakukan uji coba langsung terhadap proses registrasi biometrik.
Uji coba ini menunjukkan bahwa sistem dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi di lapangan dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
XL Axiata telah menjadi operator pertama yang menguji teknologi ini sejak September 2024 dan menawarkan fleksibilitas penggunaan dari berbagai perangkat.
Perusahaan menyatakan bahwa eSIM dan biometrik merupakan bagian dari roadmap menuju layanan digital sepenuhnya.
Dengan langkah ini, XL Axiata berharap dapat mendukung pengurangan data palsu, memperkuat real-name registration, serta meminimalkan penyalahgunaan nomor seluler untuk kejahatan digital seperti penipuan, hoaks, dan tindak pidana siber lainnya.