
- 4 bulan lalu
DANA dan Trimegah Sekuritas hadirkan fitur pembelian SBN Ritel langsung di aplikasi, permudah akses investasi untuk masyarakat luas.
Perang e-commerce di Asia Tenggara semakin sengit. Kini, para marketplace seperti Shopee dan Lazada menggunakan GPT prompts untuk meningkatkan penjualan. Ini adalah evolusi baru dalam persaingan bisnis digital di kawasan.
GPT prompts digunakan untuk membuat deskripsi produk yang menarik. Ini membantu penjual menciptakan konten yang lebih persuasif tanpa perlu keahlian menulis khusus. Hasilnya, konversi penjualan meningkat secara signifikan.
Tidak hanya itu, GPT prompts juga digunakan untuk personalisasi pengalaman berbelanja. AI dapat menganalisis perilaku pengguna dan menawarkan rekomendasi yang lebih relevan. Ini membuat pengguna lebih lama berada di platform dan meningkatkan kemungkinan pembelian.
Shopee, sebagai salah satu pemain utama, telah mengintegrasikan AI dalam berbagai aspek. Mereka menggunakan GPT untuk membantu penjual membuat judul produk yang SEO-friendly. Ini membantu produk muncul lebih tinggi dalam hasil pencarian.
Lazada tidak ketinggalan. Mereka menggunakan AI untuk chatbot yang lebih pintar. Chatbot ini dapat menjawab pertanyaan pelanggan dengan lebih natural, meningkatkan kepuasan pengguna.
Tokopedia, meskipun lebih fokus di Indonesia, juga mengadopsi teknologi serupa. Mereka menggunakan AI untuk memprediksi tren produk dan membantu penjual mengelola stok dengan lebih efisien.
Bagi penjual kecil dan menengah (UKM), teknologi ini membuka peluang baru. Mereka bisa bersaing dengan penjual besar tanpa perlu tim pemasaran yang besar. Cukup dengan beberapa prompt GPT, mereka bisa membuat konten berkualitas tinggi.
Namun, ada juga tantangan. Penjual perlu memahami cara membuat prompt yang efektif. Ini memerlukan pembelajaran dan eksperimen. Beberapa marketplace mulai menawarkan tutorial untuk membantu penail memaksimalkan penggunaan AI.
Penggunaan AI dalam e-commerce akan terus berkembang. Kita bisa mengharapkan lebih banyak fitur yang memanfaatkan AI, dari personalisasi hingga prediksi tren. Ini akan membuat persaingan semakin ketat, tapi juga memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi konsumen.
Bagi pengembang AI, ini adalah peluang besar. Permintaan untuk solusi AI yang disesuaikan dengan kebutuhan e-commerce akan terus meningkat. Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk fokus pada pengembangan AI untuk retail.