
- 4 hari lalu
Universitas Monash kembangkan baterai alir berbasis air yang cepat, murah, dan aman untuk menyimpan energi surya atap. Solusi ideal untuk rumah tangga masa depan.
Ilmuwan dari Universitas Illinois Urbana-Champaign telah mengembangkan terobosan teknologi nano yang mengubah cara kita mendeteksi dan menangani virus. NanoGripper, sebuah robot berukuran nano yang dibuat dari DNA tunggal, mampu menangkap dan memblokir partikel virus dengan presisi tinggi.
Teknologi canggih ini berbentuk "tangan" berempat yang dapat mengikat virus COVID-19 dengan sangat sensitif. Para peneliti mengembangkan NanoGripper terinspirasi dari struktur tangan manusia dan cakar burung, menciptakan alat berukuran nano dengan empat jari yang dapat dibengkokkan.
Profesor Xing Wang menjelaskan bahwa NanoGripper dirancang dengan struktur DNA yang kuat, fleksibel, dan dapat diprogram. Setiap jari memiliki tiga sendi, mirip dengan jari manusia, dengan sudut dan tingkat pembengkokan yang dapat diatur melalui rancangan scaffold DNA.
Credit: Image courtesy of Xing Wang, University of Illinois
Teknologi ini memiliki beberapa keunggulan utama:
Bekerjasama dengan profesor Brian Cunningham, tim peneliti mengembangkan platform sensor fotonis yang mampu mendeteksi virus secara langsung. Metode ini menggunakan molekul fluoresen yang akan memancarkan cahaya ketika virus terpegang dalam genggaman NanoGripper.
"Tes kami sangat cepat dan sederhana karena mendeteksi virus utuh secara langsung," ungkap Cunningham dikutip dari SciTechDaily. Sistem deteksi ini memungkinkan perhitungan individual setiap partikel virus dengan tingkat ketelitian tinggi.
NanoGripper tidak hanya terbatas pada virus COVID-19. Para peneliti meyakini teknologi ini dapat dengan mudah direkayasa untuk mendeteksi virus lain seperti influenza, HIV, atau hepatitis B.
Lebih jauh, Professor Wang mengusulkan penggunaan potensial dalam berbagai bidang:
Meskipun masih memerlukan pengujian ekstensif, NanoGripper menunjukkan potensi besar dalam bidang nanorobotika lunak. Para peneliti optimistis teknologi ini dapat memberikan terobosan signifikan dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.
"Pendekatan ini memiliki potensi jauh lebih besar daripada beberapa contoh yang kami demonstrasikan," ungkap Wang yang dikutip dari SciTechDaily. Meski demikian, diperlukan penyesuangan pada struktur 3D, stabilitas, dan penargetan molekuler.
Artikel penelitian tentang NanoGripper ini akan dipublikasikan dalam jurnal Science Robotics, menandai langkah maju dalam teknologi nanobiotechnology yang menjanjikan.
NanoGripper membuktikan bahwa inovasi teknologi nano dapat membuka peluang baru dalam penanganan penyakit menular. Dengan kemampuan deteksi dan pencegahan yang revolusioner, teknologi ini memberikan harapan baru dalam dunia kedokteran modern.