
- 4 bulan lalu
nubia Pad Pro hadir dengan Snapdragon 8 Gen 3, layar 144Hz, AI audio, sistem pendingin, dan bonus pre-order menarik hingga 24 Juni 2025.
Tiga hingga lima juta pekerjaan bisa hilang dalam empat tahun ke depan. Prediksi mengejutkan ini datang langsung dari para ahli AI terdepan yang sudah meraup keuntungan besar dari revolusi teknologi ini.
David Zervos dari Jefferies, salah satu analis pasar paling vokal, mengeluarkan peringatan serius untuk Federal Reserve Amerika Serikat. Menurutnya, bank sentral AS sedang mengabaikan dampak besar ledakan artificial intelligence terhadap pasar kerja.
"Kita bisa memiliki ekonomi yang tumbuh cukup kuat. Cerita AI Anda... sesuatu yang benar-benar spektakuler. Tapi sisi pertumbuhan pekerjaan tidak senyaman yang Anda inginkan," ungkap Zervos dalam program Fast Money CNBC pekan ini.
Zervos menyoroti tantangan unik yang dihadapi Fed dengan mandat gandanya: menjaga lapangan kerja penuh dan stabilitas harga. Situasi ini menciptakan skenario yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Bayangkan dunia di mana ekonomi tumbuh tiga setengah atau empat persen. Segalanya terlihat bagus, tapi tingkat pengangguran terus naik," jelasnya.
Menariknya, Zervos yang pernah disebut sebagai kandidat potensial pengganti Jerome Powell ini berpendapat Fed seharusnya lebih fokus pada pasar tenaga kerja ketimbang inflasi saat ini.
Peringatan paling mengkhawatirkan datang dari orang-orang yang paling memahami AI. Zervos mengungkap percakapan pribadinya dengan para investor AI paling sukses.
"Para ahli AI terpandai yang saya kenal, orang-orang yang meraup keuntungan dalam jumlah terbesar, sudah lama mengatakan mereka masih early di semua saham," kata Zervos.
"Orang-orang ini yang memberitahu saya dalam pertemuan bahwa kita akan kehilangan tiga hingga lima juta pekerjaan dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Mungkin bahkan lebih cepat."
Prediksi ini semakin relevan mengingat adopsi AI yang terus melaju di berbagai sektor. Dari layanan pelanggan hingga analisis keuangan, banyak pekerjaan mulai terotomatisasi.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi yang didorong AI bisa menciptakan paradoks. Produktivitas meningkat, tapi lapangan kerja justru menyusut. Inilah yang membuat Zervos khawatir Fed belum mempersiapkan strategi yang tepat.
Sejauh ini, bank sentral AS masih mengandalkan indikator tradisional dalam pengambilan keputusan. Namun era AI menuntut pendekatan baru yang lebih kompleks dan forward-looking.