Bocoran terbaru dari China mengindikasikan bahwa Sony tengah mengembangkan sensor kamera smartphone 200 megapiksel yang ditujukan untuk perangkat flagship. Langkah ini akan menempatkan Sony sebagai pesaing langsung sensor ISOCELL HP9 dan HP2 dari Samsung.
Sensor yang dikembangkan Sony ini dikabarkan memiliki ukuran lebih besar dibandingkan opsi 200 MP milik Samsung yang berukuran 1/1.3 inci. Ukuran yang lebih besar ini berpotensi meningkatkan kemampuan menangkap cahaya.
Namun, dengan jumlah piksel yang sangat tinggi, ukuran setiap piksel kemungkinan akan sangat kecil, mungkin di bawah 0,6 μm. Hal ini dapat menimbulkan tantangan dalam performa cahaya rendah, karena piksel yang lebih kecil biasanya kesulitan dalam kondisi minim cahaya.

Untuk mengatasi masalah ini, Sony kemungkinan akan menerapkan teknologi pixel binning, serupa dengan pendekatan yang digunakan Samsung. Teknik ini menggabungkan beberapa piksel untuk meningkatkan sensitivitas cahaya, meskipun tidak sepenuhnya mampu mereplikasi efek bokeh halus yang dapat dicapai dengan piksel individu yang lebih besar.
Menurut laporan smartprix, sensor Samsung HP2 dan HP9 yang digunakan saat ini pada perangkat seperti Galaxy S25 Ultra dan vivo X100 Ultra memiliki ukuran masing-masing 1/1.3 inci dan 1/1.4 inci. Sensor baru dari Sony diperkirakan akan memiliki ukuran yang sebanding.
Para ahli industri memperkirakan sensor ini akan debut pada perangkat flagship akhir 2025, kemungkinan dipasangkan dengan prosesor MediaTek Dimensity 9500 atau Snapdragon 8 Elite 2.
Sensor ini tampaknya ditargetkan untuk pasar China, di mana spesifikasi kamera memainkan peran besar dalam keputusan pembelian konsumen.
Meskipun pengembangan Sony ini menarik perhatian, masih harus dilihat apakah sensor baru ini akan membawa kemajuan signifikan dalam fotografi smartphone atau hanya sekadar menjadi fitur pemasaran.