Sebuah aplikasi chatbot dari laboratorium AI asal China, DeepSeek, berhasil menggeser posisi ChatGPT sebagai aplikasi nomor satu di App Store di seluruh dunia. Lonjakan popularitas ini mengukuhkan posisi mereka sebagai pemain utama di pasar aplikasi AI global.
Menurut firma analisis aplikasi Appfigures, aplikasi DeepSeek saat ini menjadi aplikasi gratis nomor 1 di App Store AS dan 51 negara lainnya. Kenaikan tajam DeepSeek di tangga peringkat App Store terjadi setelah serangkaian model AI open source yang kompetitif diluncurkan dan menuai pujian.
Data menunjukkan bahwa, pada hari Jumat, aplikasi mobile DeepSeek memiliki sekitar satu juta unduhan di App Store dan Google Play. Namun, jumlah tersebut berlipat ganda pada Senin pagi, mencapai 2,6 juta unduhan di kedua platform.
Aplikasi ini kini masuk dalam daftar Top 10 aplikasi gratis di 111 negara di App Store dan 18 negara di Google Play. Selain itu, lebih dari 80% total unduhan aplikasi mobile DeepSeek terjadi dalam tujuh hari terakhir, menurut data dari firma analitik Sensor Tower.
Dalam jangka waktu tersebut, DeepSeek mencatat unduhan aplikasi hampir 300% lebih banyak dibandingkan dengan Perplexity, aplikasi AI populer lainnya.
DeepSeek berhasil mencapai posisi #1 di App Store AS pada hari Minggu, 26 Januari, naik dari peringkat #31 hanya beberapa hari sebelumnya. Sementara itu, DeepSeek juga terus mendaki tangga peringkat Google Play.
Peningkatan popularitas ini juga tercermin dalam lonjakan jumlah pengguna aktif harian di seluruh dunia dan di AS, yang naik lebih dari 110% antara 24 dan 25 Januari dibandingkan periode yang sama minggu sebelumnya.
Meskipun China menjadi pasar aplikasi mobile terbesar bagi DeepSeek saat ini, hanya 23% dari total unduhan mereka berasal dari China, menurut Sensor Tower. Pasar terbesar kedua dan ketiga adalah Amerika Serikat (15%) dan Mesir (6%).
Lonjakan popularitas aplikasi DeepSeek juga mengukuhkan narasi tentang kisah startup AI China yang penuh dengan inovasi dan terobosan seperti yang sebelumnya kami bahas.
Popularitas aplikasi mobile DeepSeek menimbulkan pertanyaan tentang daya saing aplikasi AI konsumen yang populer lainnya, seperti ChatGPT, Gemini, dan Perplexity. Meskipun ratusan juta orang menggunakan ChatGPT dan Gemini setiap bulan, DeepSeek membuktikan bahwa pasar AI konsumen masih sangat fluktuatif, dan para pesaing baru tidak boleh dianggap remeh.
Namun, perlu dicatat bahwa mencapai posisi #1 di App Store tidak hanya dihitung berdasarkan jumlah unduhan saja. Algoritma Apple, meskipun rahasia, mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kecepatan unduhan.
Hal ini memungkinkan aplikasi yang mendapatkan unduhan dengan cepat untuk meroket ke puncak tangga lagu, melampaui yang lain dengan jumlah pengguna atau unduhan yang lebih besar. Oleh karena itu, akan lebih menarik untuk melihat bagaimana DeepSeek dapat mempertahankan posisinya dalam jangka panjang.
Industri teknologi masih mencoba memahami teknik yang digunakan DeepSeek untuk melatih model AI mereka dan implikasinya bagi dunia AI secara keseluruhan.
Kehadiran model R1 DeepSeek tampaknya memberikan tekanan pada penyedia model AI terkemuka untuk merilis model yang lebih baik atau membenarkan harga chip yang mahal yang mereka bayar. Kabarnya, Meta bahkan telah membuat beberapa strategi khusus untuk menganalisis metode pelatihan DeepSeek dan menyainginya.
Kemunculan DeepSeek sebagai penguasa baru di App Store menunjukkan dinamika persaingan di dunia AI yang semakin ketat. Startup asal China ini berhasil membuktikan bahwa inovasi dan kualitas yang ditawarkan dapat menarik perhatian pengguna secara global. Ini menjadi pengingat bagi para pemain besar di industri AI untuk terus berinovasi dan tidak merasa nyaman dengan posisi dominan yang mereka miliki saat ini.
